Selasa, 04 Oktober 2016

TREN DAN ISU ISU BISNIS

                                                                                       TREND DAN ISU-ISU BISNIS
A.    TREN E-BISNIS


Pengenalan trend secara akurat dapat membantu analisa bisnis dan mempersatukan kebiasaan konsumen, mengurangi ketidakpastian, dan melihat kesempatan baru. Manajer yang cerdas harus mampu mengenali trend sebelum trend menjadi mainstream. Karena dibutuhkan bertahun-tahun untuk mengendalikan perusahaan besar ke arah yang baru, manajer harus mampu mengenali hambatan yang ada jika tidak menghendaki perusahaannya hancur.

Kategori Trend: Pelanggan

     1. Pelayanan yang cepat (faster service)
       Pelanggan memperhatikan waktu dari pelayanan sebagai alasan melakukan bisnis dengan suatu perusahaan. Pelanggan membenci penundaan, atau menunggu untuk mendapat layanan. Dengan adanya aplikasi dari e-business akan mempercepat pelayanan yang dapat diberikan kepada konsumen.

     2. Swalayan (self-service)
     Pemicu dari motif swalayan sangatlah jelas. Keinginan konsumen dapat berbelanja kapan saja, dimana saja, selama tersambung dengan internet. Waktu yang dihabiskan untuk perjalanan ke mall berkurang, susahnya mencari tempat parkir, hingga kemacetan lalu lintas.

     3. Beragam pilihan (more products choices)
     Seiring dengan meningkatnya daya dan perhatian konsumen, perusahaan berusaha menyediakan berbagai variasi produk dan jasa, beserta kustomisasi produk.


Perkembangan e-commerce sangatlah cepat dan dinamis sehingga pelaku bisnis kecil maupun besar saling memutar otak untuk membuat strategi baru agar bisnis masing-masing bisa terus berkembang.

Landscape e-commerce berubah sangat cepat tiap menitnya dan karena fenomena tersebut, Anda sebagai pelaku bisnis kecil khususnya harus memastikan mempunyai tools dan strategi bisnis baru agar dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut.

Berikut 7 tren e-commerce yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis seperti ditulis oleh Annie Jie Xu, U.S General Manager Alibaba.com di halaman Huffingtonpost.

1. Mobile, Mobile, dan Mobile

Menurut Custora High-Growth E-Commerce, Black Friday di tahun 2013 adalah “Mobile Friday” dimana hampir 40% transaksi jual beli online dilakukan di perangkat mobile. Tren ini akan tetap berlanjut, karena perilaku konsumen yang saat ini lebih senang menggunakan telepon seluler atau tablet untuk dapat berbelanja online kapanpun dan dimanapun.

2. Pengiriman Gratis dan Cepat

Anda harus mulai memikirkan opsi pengiriman gratis atau pengiriman cepat pada bisnis yang Anda geluti. Cobalah bekerjasama dengan perusahaan pengiriman barang agar Anda bisa menawarkan opsi pengiriman gratis atau pengiriman cepat kepada konsumen-konsumen Anda.

3. Bisnis Tanpa Batas

Bisnis apapun, baik bisnis berskala kecil ataupun besar harus menyadari bahwa kita harus melihat di luar batas. Peneliti A.T. Kearney baru saja menyimpulkan di Laporan Global Retail E-Commerce Index bahwa retailer yang sukses pada pertumbuhan penjualannya akan mulai untuk berekspansi ke Negara-negara asing. Angka yang menakjubkan seperti total penjualan di Cina dalam satu hari yang mencapai $5.7 miliar dolar setara dengan jumlah penjualan saat Cyber Moday di U.S telah membangkitkan kesadaran para pemilik bisnis yang belum melihat di luar batas mereka.

4. Konten Marketing Sangat Penting

Konten marketing adalah cara penting agar sebuah bisnis bisa mendapat kepercayaan dari para pelaku belanja online. Konten marketing sudah menjadi sebuah strategi pemasaran dalam e-commerce sepanjang 2013 dan akan terus berkembang. Bisnis kecil yang tidak mempunyai budget yang besar bisa membuat konten yang informatif, unik, berguna, dan menghibur untuk konsumen-konsumen Anda.


5. Pertumbuhan ‘Guided Discovery’

Dengan semakin banyaknya orang yang berbelanja online, maka mereka perlu diberikan opsi pilihan yang lebih sedikit tapi tepat. Oleh karena itu, buatlah konsumen Anda menjadi lebih mudah dalam berbelanja online. Buatlah kombinasi yang tepat untuk menawarkan panduan yang membantu konsumen melakukan pembelian.

6. Tuntutan Konsumen dan Personalisasi

Tidak bisa dipungkiri kalau konsumen selalu menginginkan produk yang unik dan original. Dan sebagai pelaku bisnis, Anda harus bisa tanggap akan keinginan tiap konsumen. Kita akan banyak melihat banyak bisnis yang mendorong para konsumennya untuk dapat mendesain dan memodifikasi produk yang mereka ingin beli.  Banyak bisnis yang akan mulai melaksanakan teknologi 3D printing untuk memungkinkan mereka membuat produk yang mereka inginkan.

7. Semua Masih Tentang Brand

Di tengah perkembangan e-commerce yang akan terjadi, semua bisnis akan kembali ke prinsip dasar yaitu, membangun brand yang kuat. Tidak akan ada tren e-commerce yang akan bertahan tanpa punya brand yang kuat pada fondasinya.

Bisnis dapat membangun brand yang kuat dengan mengirimkan produk yang hebat, menjalankan misi mereka. Intinya adalah tidak peduli apa yang anda lakukan, jangan pernah lupakan pentingnya brand dalam bisnis.

Kategori Trend: e-Service

     1. Penjualan & layanan (integrated sales & service)
     Konsumen sekarang menginginkan informasi yang cepat, akurat, konsisten dan mereka mengharapkan layanan sebelum dan sesudah membeli. Layanan kepada konsumen harus dimulai sebelum membeli dan melekat pada setiap interaksi perusahaan dengan konsumen atau calon konsumen.

     2. Dukungan yang tanpa celah (seamless support)
     Membuat layanan konsumen yang mudah dan berorientasi terhadap solusi adalah sebuah trend yang sangat penting dalam bisnis. Pada bisnis yang berfokus kepada konsumen, seorang manajer harus memahami, bahwa konsumen menghargai waktu mereka, dan konsumen semakin tidak toleran terhadap layanan yang kurang memuaskan. Perusahaan perlu mengadopsi aplikasi layanan konsumen yang terintegrasi yang menangkap data tentang relasi terhadap seluruh pelanggan.

     3. Jasa pengantaran yang nyaman dan persyaratan yang fleksibel
     Konsumen menginginkan semua serba cepat. Jadwal yang padat pada rutinitas konsumen memaksa perusahaan untuk memproduksi produk dan layanan yang inovatif. Supply Chain Management adalah solusi, lebih dekat kepada konsumen, mengurangi pemborosan dalam supply chain(waktu, persediaan, dsb), akses informasi real-time dengan konsumen, dan membentuk rekanan dengan koordinasivirtual.

Kategori Trend: Organisasi

1. Pemberdayaan dari luar atau Alih Daya (outsourcing)
     Iklim bisnis modern menginginkan perusahaan untuk lebih fleksibel agar dapat bertahan. Fleksibilitas terkadang tercermin pada keputusan perusahaan untuk melakukanoutsourcing terhadap beberapa proses bisnis. Outsourcingmemberikan fondasi atas penciptaan perusahaan virtual, inti dari konsep e-business.

     2. Kontrak produksi
     Trend terhadap speliasi mengharuskan perusahaan untuk berfokus dengan hal yang terbaik yang dapat dilakukan. Tujuan dari perusahaan untuk memindahkan dari fokus terhadap modal atau asset-intentsive (manufacturing), ke fokus terhadap pengetahuan dan marketing-intensive (marketing). Untuk mencapai pemanfaatan aset yang lebih baik, perusahaan menggunakan teknologi untuk memisahkanmarketing dari manufacturing secara global.
     3. Distribusi virtual (virtual distribution)
     Jalur distribusi baru telah muncul yaitu distribusi virtual. Perusahaan semacam ini menyatukan informasi marketing dan produk lalu membuat sebuah pasar efisien yang sebelumnya tersebar di berbagai tempat. Dengan menggabungkan mekanisme distribusi dan transaksi untuk menguasai suatu pasar, distributor virtual memanfaatkan kemampuan web dalam menciptakan suatu pasar efisien yang tidak hanya dapat menghubungkan pembeli dan penjual, namun juga teknologi, informasi, dan aktivitas dagang.

Kategori Trend: Tenaga Kerja

1.     Mempekerjakan yang terbaik
      Perusahaan besar yang mulai merambah e-commerce mengalami kesulitan untuk merekrut karyawan yang berbakat. Perusahaan harus dapat memanfaatkan penggunaan teknologi sebaik mungkin untuk menarik dan merekrut para kandidat berbakat.
2.   Mempertahankan karyawan berbakat 
      Mempertahankan budaya kerja yang dapat mengarahkan pada kesuksesan dan inovasi bukan lagi suatu syarat yang harus dipenuhi untuk perusahaan, melainkan suatu keharusan dalam dunia e-business. Cara kuno dalam memerintah dan mengontrol para karyawan yang berbakat tidak lagi diinginkan. Keterbukaan jalur karir dan transparansi sangat dinantikan oleh para karyawan.
Kategori Trend: Teknologi Perusahaan

     1.Aplikasi perusahaan yang terintegrasi
     Integrasi adalah bagian yang sulit. Selama beberapa dekade telah ditunjukkan bahwa perusahaan yang menginginkan optimasi proses bisnis akan melakukan integrasi dalam segala fungsi. Dan hal ini akan terus berlanjut ke masa depan, paket-paket software untuk integrasi perusahaan pun telah banyak bermunculan seperti SAP dan PeopleSoft yang membantu perusahaan dalam proses integrasi tidak hanya pada fungsi perusahaan, namun juga dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan perusahaan, seperti supplierpartner, dan pelanggan.
     2. Integrasi saluran
     Integrasi layanan berarti menyediakan standar layanan pelanggan berkualitas tinggi disemua saluran. Pelanggan tidak peduli di saluran mana akan berhubungan dengan perusahaan mereka menginginkan layanan dengan kualitas yang sama karena itu integrasi saluran merupakan suatu hal yang penting. Integrasi saluran (multichannel integration)merupakan suatu yang penting, karena adanya distribusi informasi tentang bisnis dan transaksi yang akan memberikan kemudahan untuk berbagai pelanggan, dimana saja, kapan saja.
     3. Aplikasi penghubung
     Untuk mempertemukan bisnis dan teknologi terkadang diperlukan suatu aplikasi penghubung (middleware), beberapa sebab diperlukannya aplikasi penghubung antara lain karena sistem lama yang tidak memungkinkan atau sulit untuk diganti sehingga diperlukan aplikasi penghubung antara sistem lama dengan sistem baru yang akan dipasang.
Kategori Trend: Teknologi Umum

     1. Aplikasi web nirkabel
     Bisnis di masa depan lebih berbentuk mobile, terintegrasi dan personal. Dengan semakin menjamurnya infrastruktur nirkabel, era baru pemanfaatan berbagai gelombang udara untuk melakukan bisnis antara konsumen dan perusahaan. Aplikasi wireless yang begitu nyaman, mudah dan bermanfaat ini akan banyak membantu dalam mengatur bisnis, mengelola jadwal pribadi, pengiriman e-mail, telepon, hingga mencari restoran yang terbaik tanpa berjalan kaki. Permintaan untuk lebih mobile, dan produktif dengan didukung dengan teknologi nirkabel akan menciptakan permintaan yang cukup besar terhadap aplikasi nirkabel.
      2. Aplikasi informasi dan komputer tangan
     Industri aplikasi informasi dan komputer tangan telah tumbuh dengan pesat. Para konsumen meminta akses informasi yang lebih mudah, lebih kritis, personal, dan profesional. Peningkatan kebutuhan untuk produktivitas dan konektivitas ”kapan saja , dimana saja” telah memberikan jalan pada alat-alat komunikasi yang mudah digenggam.
     3. Konvergensi infrakstruktur
     Trend besar dalam infrastruktur untuk e-business adalah penggabungan dari berbagai data dan jaringan. Telepon, TV, nirkabel, dan komputer saat ini merupakan aplikasi yang terpisah satu sama lain, sebuah sistem yang berdiri sendiri. Hal tersebut sebenarnya dapat digabunggkan dengan menggunakan jaringan berbasis Internet Protocol (IP), sehingga semua sistem dapat tergabung menjadi satu agar dapat berbagai informasi dengan lebih cepat dan murah.
Tantangan :

1. Globalisasi Ekonomi

     Dalam pasar global, pesaing datang dari berbagai negarayang berbeda. Sudah siapkah anda menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada menghadapi era teknologi modern?

2. Tantangan Sosial

a. Pemulihan Ekonomi
     Pemulihan ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama yaitu pengingkatan kebutuhan terhadap barang-barang konsumi serta penurunan inflasi dan suku bunga.

b. Wanita di Dunia Kerja
     Secara kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat maskulinitas tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya pemimpin wanita yang naik pentas snagat boleh jadi membawa angin baru. Dengan keluwesannya, negosiasi tampaknya akan lebih mewarnai gaya kepemimpinan mereka. Gaya keibuan boleh jadi akan bertransformasi menjadi ilmu kapas ; ringan dan lembut, tapi bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.

c. Isu link and Match
     Link and match adalah kondisi yang menggarmbarkantingkat kesesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

d. Diversitas
     Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat istiadat yang tentunya memiliki kebiasaan dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.

e. Konflik Nilai
     Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena faktor usia. Perbedaan nilai tersebut antara lain :
1. Genarasi Baby Boomers
2. Baby Bustersf.
Etika Bisnis Sustainable development maupun green business merupakan isu yang semakin berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia bisnis juga harus berfungsi sosial dan dioperasikan dengan mengindahkan etika-etika yang berlaku di masyarakat.

3. Tantangan Kualitas
     Kualitas yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-perusahaan Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Penekanan teknis atau manufaktur
     Secara teknis, produk dikatakan kerkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu.

b. Penekanan pada konsumen
     Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Tantangan Teknologi
     Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan menynediakan karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta kemauan belajar yang tinggi.

TANTANGAN LAIN DALAN BISNIS

B.     TANTANGAN E-BISNIS

Internet e-commerce berbasis sampingan, keuntungan besar, menimbulkan ancaman banyak karena yang menjadi apa yang populer disebut tak berwajah dan tanpa batas. Beberapa contoh masalah etika yang muncul sebagai akibat dari perdagangan elektronik. Semua contoh berikut ini baik masalah etika dan isu-isu yang unik terkait dengan perdagangan elektronik. Masalah etika: Jackie Gilbert Bette Ann Stead mengatakan isu-isu etis berikut terkait dengan e-commerce.
1.      Privasi Privasi telah dan terus menjadi masalah yang signifikan yang menjadi perhatian bagi calon pelanggan sekarang dan perdagangan elektronik. Berkenaan dengan interaksi web dan e-commerce dimensi berikut paling menonjol:
a.       terdiri Privasi tidak diganggu, memiliki kekuatan untuk mengecualikan; individu privasi adalah hak moral
b.      Privacy adalah "suatu kondisi yang diinginkan sehubungan dengan memiliki informasi oleh orang lain tentang dirinya sendiri pada observasi / mengamati dari dirinya sendiri oleh orang lain"

2.      keprihatinan Keamanan Selain masalah privasi, isu-isu etis lain yang terlibat dengan perdagangan elektronik. Internet menawarkan kemudahan belum pernah terjadi sebelumnya akses ke array yang luas barang dan jasa. Arena berkembang pesat dari "klik dan mortir" dan media dunia maya namun sebagian besar tidak diatur telah mendorong kekhawatiran tentang kedua privasi dan keamanan data.
permasalahan lain:

a.      Globalisasi Ekonomi
Dalam pasar global, pesaing datang dari berbagai negarayang berbeda. Sudah siapkah anda menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada menghadapi era teknologi modern?
b.      Tantangan Sosial
-          Pemulihan Ekonomi
Pemulihan ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama yaitu pengingkatan kebutuhan terhadap barang-barang konsumi serta penurunan inflasi dan suku bunga
-          Wanita di Dunia Kerja
Secara kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat maskulinitas tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya pemimpin wanita yang naik pentas sangat boleh jadi membawa angin baru. Dengan keluwesannya, negosiasi tampaknya akan lebih mewarnai gaya kepemimpinan mereka. Gaya keibuan boleh jadi akan bertransformasi menjadi ilmu kapas ; ringan dan lembut, tapi bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.
-           Isu link and Match
Link and match adalah kondisi yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
-          Diversitas
Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat istiadat yang tentunya memiliki kebiasaan dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.
-          Konflik Nilai
Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena faktor usia. Perbedaan nilai tersebut antara lain :
        1. Genarasi Baby Boomers
        2. Baby Bustersf.
Etika Bisnis Sustainable development maupun green business merupakan isu yang semakin berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia bisnis juga harus berfungsi sosial dan dioperasikan dengan mengindahkan etika-etika yang berlaku di masyarakat.

c.       Tantangan Kualitas

Kualitas yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-perusahaan Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.       Penekanan teknis atau manufaktur. Secara teknis, produk dikatakan kerkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu.
b.      Penekanan pada konsumen. Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.


d.      Tantangan Teknologi
Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan menyediakan karyawan yang terampil.
 Berikut isu-isu sosial-politik yang diprediksi akan menghangat di tahun 2016:
1. Gerakan memorialisasi
Menurut Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar mengatakan peringatan-peringatan peristiwa HAM di tanah air akan terus diperingati tiap tahunnya. Contohnya peringatan hari kematian aktivis HAM Munir Said Thalib yang sudah memasuki lebih dari satu dekade.
Peringatan ini terus dilakukan untuk mengirim pesan pada masyarakat bahwa imunitas itu ada, dan negara tidak bekerja. “Urusan HAM di era Jokowi dibanding era SBY tidak jauh beda, bahkan lebih buruk,” katanya pada Rappler, Senin, 4 Januari 2015.
Gerakan untuk memperingati peristiwa ini atau memorialisasi akan tetap ada dari tahun ke tahun.
2. Pergantian Kapolri
Haris melanjutkan, selain memorialisasi, situasi politik akan menghangat di negeri ini karena masa pensiun Kapolri saat ini, Jenderal Badrodin Haiti akan tiba pada Juni nanti. “Saya prediksi bulan Maret sudah mulai ramai,” katanya.
Saat itu adalah saat-saat penentuan bagi Presiden Joko Widodo untuk yang kedua kalinya menghadapi kritikan dari aktifis antikorupsi dan masyarakat. Sebab, pengganti Badrodin adalah Wakil Kepala Polri Komjen Pol. Budi Gunawan.
Budi pernah menjadi tajuk utama di media massa setelah ia ditetapkan sebagaitersangka atas penerimaan dugaan suap saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir di Mabes Polri pada tahun 2003-2006. 
Meski status pentersangkaannya kemudian dianulir oleh hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam gugatan praperadilan.
Pergantian Kapolri akan menjadi pertarungan untuk Jokowi di depan publik. Jokowi bisa saja kedodoran, kata Haris, jika ia tak mempersiapkan skenario terbaik jauh-jauh hari.
Haris juga memprediksi Jokowi akan mendapat tekanan dari lingkaran kekuasaannya nanti saat pergantian akan dilakukan.
3. Pelanggaran HAM warga Papua
Tahun lalu, kekerasan aparat terhadap warga Papua tidak lagi dipertontonkan di Bumi Cendrawasih, tapi juga di Bundaran Hotel Indonesia. Demo dalam rangka memperingati hari kebebasan berekspresi yang dilakukan ratusan masyarakat Papua di jantung Ibukota itu pada Selasa, 1 Desember, berakhir ricuh. Puluhan aktivis ditangkap, satu di antaranya bahkan dirawat, diduga terkena luka tembak.
Tahun ini, kata Haris, hubungan antara aparat dan warga Papua diprediksi makin buruk, mengingat rentetan kejadian dari tahun lalu. Praktik penembakan dan penangkapapan disebut masih akan terjadi meski tokoh masyarakat setempat sudah meminta Presiden Jokowi untuk segera membuka dialog antara dua kubu.
4. Kebebasan berekspresi vs Surat Edaran Hate Speech
Surat edaran yang mengatur tentang hate speech, atau ujaran kebencian, sudah diedarkan oleh Kepala Polisi RI Jenderal Badrodin Haiti. Surat Edaran (SE) No. SE/6/X/2015 tersebut dikeluarkan pada 8 Oktober 2015 lalu dan dikirim ke Kepolisian Sektor dan Resor di seluruh pelosok tanah air.
Setelah tiga pekan berlalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama menerbitkan peraturan serupa tapi tak sama. Yakni Peraturan Gubernur nomor 228 tahun 2015 yang mengatur tentang pengendalian pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum pada ruang terbuka.
Pergub itu mengatur mengenai tempat dan prosedur yang harus dilalui para demonstran sebelum menyuarakan isu mereka. Peluncuran Pergub ini diwarnai protes, sama seperti penerbitan surat edaran hate speech.
Haris memprediksi makin banyak pasal-pasal karet yang mengancam kebebasan masyarakat untuk berekspresi. “Hari ini yang berkuasa melihat isu demokrasi (kebebasan berekspresi ini sebagai ancaman,” kata Haris.
5. Hak-hak buruh
Hari buruh yang diperingati pada 1 Mei 2016 akan menjadi memorialisasi atau pengulangan. Isunya, masih sama, soal upah.
Meskipun Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri telah menjamin bahwa pemerintah menjamin kenaikan upah buruh tiap tahun, tapi bukan berarti persoalah hak-hak buruh sudah selesai.
Buruh masih memperdebatkan soal PP pengupahan. Pada 10 Desember 2015 lalu, mereka menyerahkan berkas gugatan Judicial Review (JR) PP No. 78 tahun 2015 tentang Pengupahan karena melanggar Konsitusi pasal 28 dan UU Nomor 21/2000 tentang Serikat Pekerja /Serikat Buruh ke Mahkamah Agung.
Gugatan itu sebagai bentuk pernyataan sikap koalisi buruh yang menolak formula kenaikan upah minimal berdasarkan pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi (PDB). Sebab, formulasi ini hanya akan melanggengkan upah murah.
6. IPT 1965
Isu ini adalah lanjutan dari sidang pengadilan rakyat untuk keluarga korban pembantaian pada 1965 lampau. Sekitar 500.000 hingga satu juta warga yang diduga anggota PKI tewas menyusul gelombang penumpasan terhadap PKI oleh lawan-lawannya, yakni militer dan dibantu organisasi masyarakat Islam saat itu, yakni pemuda Anshor.
Haris memprediksi, menjelang pengumuman keputusan IPT 1965 yang utuh pada Maret nanti, akan ada isu yang digulirkan pada lembaga swadaya masyarakat yang mendukung terlaksananya pengadilan rakyat ini.
“Salah satu caranya adalah menghantam kelompok demokratis dan melekatkan mereka dengan idiom komunisme. Bahwa LSM itu agen komunis, dan anti-NKRI,” katanya.
7. Konflik Agraria
Menurut Iwan Nurdin, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria, konflik agraria atau tanah berpotensi pecah tahun ini. Tahun lalu saja, katanya pada Rappler, ada 300 kasus tanah di masyarakat.
Konflik tanah ini terjadi tiap tahun. “Dalam lima tahun saja, konflik tanah ini memakan korban 90 orang, tewas,” katanya. Dengan jumlah 1.777 konflik dan luas lahan bermasalah 6,9 juta hektar selama 2004-2015.
Sumber masalah konflik adalah perluasan proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang mengambil tanah milik rakyat. Tahun ini, mega proyek yang ditargetkan rampung adalah Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi.
Contoh lainnya adalah persoalan tanah sejak zaman orde baru, Waduk Jati Gede.
8. Perdebatan LGBT di kalangan tokoh agama
Isu lainnya yang akan menghangat adalah perkembangan dunia Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di tanah air pasca diresmikannya pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat.
Menurut pegiat organisasi LGBT Gaya Nusantara Dede Oetomo, muncul tren baru di kalangan pemuka agama-agama samawi, Islam dan Kristen. “Ada beberapa program yang membangun ulama untuk pro LGBT,” katanya.
Generasi muda ulama ini akan lebih toleran terhadap kaum LGBT. Konsekuensinya, mereka akan berhadapan dengan ulama-ulama konvensional yang lebih senior.
“Benturan itu akan terjadi. Tapi benturan tidak bisa dihindarkan, kita diam saja terbentur,” katanya.
Di kalangan gereja juga mulai terjadi reformasi terhadap sikap pastor terhadap kaum LGBT. Contohnya di Gereja Anglikan.
Pastor Gereja Anglikan di Amerika Serikat mulai membuka diri untuk merestui pernikahan sesama jenis pasca keputusan Mahkamah Agung negeri Paman Sam tersebut.
“Bahkan uskupnya ada yang gay,” kata Dede.
Sayangnya keterbukaan pastor Gereja Anglikan di Amerika tak akan disambut oleh pastor di belahan dunia lain, seperti Asia dan Afrika. Beberapa pastor di benua ini bahkan mengancam akan mengundurkan diri karena tak setuju dengan pernikahan sesama jenis.
“Gereja Anglican kemungkinan akan pecah karena uskup dari Amerika tak mau berubah dan tetap merestui pernikahan gay dan lesbian,” katanya.

      
Referensi : jurnal tentang isu-isu dan tren bisnis.
                    rsppler.com

Minggu, 02 Oktober 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN BISNIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN BISNIS

Lingkungan bisnis merupakan segala hal yang dapat mempengaruhi aktivitas dalam organisasai perusaaan. faktor-faktor yang memepengaruhi lingkungan ini ada dua faktor internal dan faktor eksternal.

LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
Tenaga kerja (Man)
Modal (Money)
Material / bahan baku (Material)
Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
Metode (Methods)
Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.

LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah faktor-faktor perusahaan yang tidak berpengaruh langsung terhadap kegiatan organisasi. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan sosial ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja. Lingkungan eksternal dibedakan menjadi :Lingkungan Khusus (Mikro) dan Lingkungan Umum (Makro)

Lingkungan Eksternal sendiri terdiri dari :
a.       Faktor ekonomi
Yang perlu dianalisis adalah:
Siklus ekonomi, gejala inflasi, dan deflasi kebijakan moneter serta neraca pembayaran.
b.      Faktor demografi
Terdiri dari :
Perubahan jumlah penduduk yang akan mempengaruhi permintaan, perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis produk yang sesuai perubahan umurnya, distribusi pendapatan dan tingkat pengangguran.
c.       Faktor geografi
Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk menentukan peluang dan ancaman perusahaan.
d.      Faktor teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan.
e.       Faktor pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat pula hambatan / ancaman bagi perusahaan.
f.       Faktor sosial
                                    Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat, 
                                    khususnya langganan dan karyawan.
Lingkungan Khisus(Mikro)
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan dan merupakan sesuatu yang khas bagi setiap perusahaan yang berubah sesuai dengan kondisinya. Hal yang temasuk dalam lingkungan khusus, yaitu:

~ Pelanggan, yaitu kelompok potensial yang mengkonsumsi output atau barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, organisasi bisnis, lembaga pemerintahan maupun organisasi non-profit lainnya.
~Pemasok, yaitu perusahaan atau individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan meliputi bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.
~Perantara, yaitu organisasi atau perusahaan yang berperan sebagi penyalur dari hasil produksi kepada para pelanggan.
~Pesaing, yaitu organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada kelompok pelanggan atau nasabah yang sama.
~Kreditor, yaitu kelompok kepentingan tertentu yang mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial. Contoh: Institusi keuangan (Bank) ataupun individu yang memberikan pinjaman dana.
~Pembuat Peraturan, yaitu badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegak hukum dan peraturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
~Pekerja, yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para anggotanya.

Faktor yang mempengaruhi:
Pemerintah
Pemegang saham(shareholders)
Kreditor
Pesaing
Publik
Perantara
Pemasok
Konsumen

Lingkungan Umum(Makro)
Lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin dapat mempengaruhi dan mempunyai dampak terhadap perusahaan secara tidak langsung. Lingkungan ini jauh lebih luas dan lebih besar dari lingkungan mikro. Hal yang termasuk dalam lingkungan umum adalah lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan hukum-politik, lingkungan sosial-budaya dan demografi, lingkungan alam dan lingkungan global.

Faktor yang mempengaruhi:
1. Pertumbuhan Ekonomi  adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

*Faktor Sumber Daya Manusia
     Sama halnya dengan proses pembangunan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

*Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu pada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

*Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
     Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan ,pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktifitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. Seperti pengoptimalan sarana informasi di www.amikom.ac.id

*Faktor Budaya
     Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga sebagai penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

*Sumber Daya Modal
     Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting badi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

2. Lingkungan Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan terutama dalam hal pengembangan produk karena kita hidup dan bekerja dalam abad teknologi informasi, sehingga penggunaan teknologi merupakan kunci keseharian dalam bekerja. Banyak orang meyakini bahwa keunggulan daya saing melalui teknologi akan menjadi kunci pendorong bagi organisasi beberapa tahun mendatang karena pengaruh komputer dan teknologi informasi terus meluas dalam proses manufakturing dan pelayanan.Sehingga perusahaan yang terdiri dari pihak manajemen, karywawan maupun konsumen harus berupaya untuk terus mengikuti dan memahami setiap langkah perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi ini. Terdapat dua kategori umum dari teknologi yang berhubungan dengan bisnis.

3. Lingkungan Politik –Hukum
Lingkungan ini mengenai hubungan antara perusahaan dengan pemerintahan, ketika terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah (regulasi pemerintah) yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktifitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.
Lingkungan politik dan hukum suatu negara menjadi salah satu faktor petimbangan bagi perusahaan internasional untuk berinvestasi di suatu negara lain. Tidak ada perusahaan yang ingin membuka perusahaan di negara lain kalau hubungan dagang dengan negara tersebut tidak stabil.

4. Lingkungan Sosial-Budaya dan Demografi
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristik demografi (jenis kelamin, usai, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, dll) dari masyarakat dimana sebuah perusahaan beroperasi. Proses sosial-budaya menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang bisa dihargai dan diterima oleh masyarakat.
Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam negara yang sama dan dapat berubah-ubah sepanjang waktu. Perusahaan perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya dengan menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh masyarakat yang saat ini sangat menyukai produk teknologi yang praktis sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misalnya dengan memproduksi telepon gengam yang bisa mencakup kamera, video, email dan software yang mendukung dalam melakukan pekerjaan.

5. Lingkungan Alam
Lingkungan alam terdiri dari kondisi alam itu sendiri (iklim, cuaca, topografi, dan kondisi geografis wilayah) maupun sumber-sumber daya alam yang tersedia di suatu negara atau wilayah. Pasokan sumber daya alam tidak jarang menjadi permasalahan tersendiri bagi organisasi. Sebagai contoh, terjadinya kelangkaan pasokan bahan bakar, listrik, gangguan pada pasokan pangan dan bencana alam dapat menggangu kegiatan organisasi bisnis secara signifikan. Dunia usaha harus mengambil peranan aktif dalam membantu memecahkan permasalahan lingkungan yang kini dihadapi masyarakat dunia, sebagai contoh dengan memperhatikan pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi.


6.   Lingkungan Global
 Lingkungan global adalah lingkungan yang mencangkup secara internasional dan salah satu faktor utama yang mempengaruhi bisnis dikarenakan perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.


Ø  Peranan Lingkungan Dalam Organisasi bisnis
a.       Peranan berorientasi terhadap kebijakan
Peran pertama ini ditunjukan untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis terutama dalam hal memahami berbagai kecenderungan perubahan lingkungan. Peranan memberikan informasi awal dan reaksi organisasi terhadap isu strategis yang luas yang dapat  mempengaruhi organisasi secara keseluruhan . kelemahan dari peran ini adalah kurang tertekstur sedangkan hubungan antara proses analisis lingkungan bisnis terhadap perencanaan organisasi formal bersifat infomal dan tidak langsung.
b.      Peranan berorientasi pada perencanaan strategi bisnis terpadu
Secara umum peranan ini mempersiapkan peramalan lingkungan bisnis guna memperoleh asumsi dasar tentang perencanaan organisasi bisnis dan menyediakan informasi tentang lingkungan bisnis yang releven.
c.       Peranan berorientasi fungsi
                                    Peranan berfungsi untuk memperbaiki kinerja organisasi bisnis melalui kinerja
                                fungsi secara spesifik.

Referensi : jurnal tentang lingkungan bisnis

RESIKO BISNIS


Resiko Bisnis 

Secara sederhana dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas suatu perusahaan. Kadang-kadang disebut sebagai risiko perusahaan, risiko bisnis dapat menjadi hasil dari kondisi internal, serta beberapa faktor eksternal yang mungkin nyata dalam komunitas bisnis lebih luas.
Faktor internal juga dapat mengakibatkan pengembangan risiko bisnis yang signifikan untuk investor. Misalnya jika penjualan lesu dapat dikaitkan dengan kegiatan pemasaran yang tidak efektif atau tenaga penjualan yang tidak berkinerja sesuai harapan, membuat perubahan dalam pendekatan pemasaran atau restrukturisasi usaha penjualan untuk meminimalkan persepsi resiko usaha pada pihak calon investor . Hal yang sama berlaku jika fasilitas manufaktur perusahaan tidak beroperasi secara efisien dan optimal. Pembenahan struktur operasional pabrik dan fasilitas akan menurunkan unsur risiko bisnis dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi pada tingkat yang sama produksi dan penjualan, yang pada gilirannya akan membuat perusahaan lebih menarik bagi calon investor.
Secara umum, setiap investor akan mempertimbangkan hubungan efek perusahaan dan risiko bisnis yang terkait dengan perusahaan sebelum memilih untuk berinvestasi dalam masa depan perusahaan. Meskipun ada unsur risiko bisnis yang terkait dengan operasi perusahaan, manajemen yang tepat akan menghasilkan dan menciptakan keseimbangan antara aset dan efek yang akan membuat tingkat risiko bisnis rendah sehingga menarik entitas investor untuk mempertimbangkan investasi dana dalam operasi perusahaan.


1.     Menurut sifatnya dibedakan dalam :

a.  Resiko murni, yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja. Misal:  kebakaran, kebanjiran, bencana alam, pencurian dsb.

b.  Resiko speculatif, yaitu resiko yng sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertantu. Contoh:  utang-piutang, perdagangan berjangka, pembelian saham dsb.

c.    Resiko fundamental, yaitu resiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang  dan menderita cukup banyak. Misal: banjir, gempa bumi, gunung meletus dsb.

d.  Resko Khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, misal : kapal kandas, pesawat jatuh, dsb.

e.    Resiko dinamis, yaitu resiko yang timbul karen perkembangan dan kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu pengetahuan,,teknologi, contoh: resiko penerbangan luar angkasa, nuklir dsb.

2.     Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain(diasuransikan).

a.   Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan  asuransi.

b.    Resiko yang tidak dapat dialihkan pada pihak lain, misal barang-barang purbakala, barang bersejarah.

3.     Menurut sumber/penyebab timbulnya.

a.  Resiko intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, contoh:

1)      Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen

2)      Kehilangan dan kerusakan perangkat keras-lunak (hard-software) apabila memiliki karyawan yang tidak terampil dan kompeten

3)      Kehilangan karyawan / personil yang handal apabila tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung jawab, kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal

4)      Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purna jual. Akibat ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan kualitas.

5)      Kehilangan kepercayaan supliyer yaitu resiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu diantaranya persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja, dan lain-lain. Resiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran ke pihak supliyer dan melanggar ketentuan perjanjian kerjasama. Akibat ditinggalkan oleh supliyer adalah kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur, dan sesuai dengan kualitas perusahaan.

6)      Resiko Penghentian Ijin Usaha yaitu resiko usaha yang diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan ijin usaha. Pencabutan ijin usaha ini dikarenakan melanggar ketentuan ijin bisnis yang ada di pemerintah, melakukan penipuan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak ke pemerintah, merusak lingkungan hidup, menggangu keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitarnya.

7)      Resiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar yaitu resiko usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan. Resiko usaha ini bisa terjadi karena merusak tatanan masyarakat, menggangu ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat sekitar, dan lain-lain.



b.  Resiko ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan itu, misal:



1)      Resiko Pelestarian Lingkungan Hidup yaitu resiko usaha yang akan dihadapi oleh wirausawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekosistem dan habitatnya. Resiko ini timbul karena bahan baku dari usaha tersebut berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup. Contoh usaha yang memiliki resiko usaha yang berhubungan dengan lingkungan hidup adalah: industri kertas, industri furniture, pertambangan, sumber energi, dan lain-lain.

2)      Resiko Sosial dan Budaya Masyarakat yaitu resiko yang terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Wujud dari resiko ini adalah perubahan struktur sosial masyarakat (semula satu suku menjadi beberapa suku), perubahan budaya masyarakat (semula tidak ada pementasan barongsai menjadi ada kegiatan pentas barongsai), perubahan cara kerja masyarakat (semula waktu kerja hanya pagi-sore berubah menjadi pagi-malam), perubahan gaya hidup masyarakat (gaya hidup konsumtif yang meningkat).

3)      Resiko Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yaitu resiko usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Bentuk kepedulian ini seperti pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan prasarana umum (tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan sumber air, jalan raya, irigasi), bantuan dana sosial untuk kegiatan keagamaan, kegiatan budaya lokal maupun hari nasional,

4)      Resiko Pengelolaan Limbah yaitu resiko bisnis yang timbul sebagai akibat dari limbah industri yang keluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa. Limbah dari produksi dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah industri yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan akibat pencemaran lingkungan seperti air, udara dan tanah. Supaya tidak menimbulkan pencemaran maka setiap perusahaan diwajibkan oleh pemerintah dan pencinta lingkungan untuk mengolah limbah industrinya dengan baik sebelum dibuang ke luar pabrik.

5)      Resiko Perekonomian Masyarakat dan Negara adalah resiko bisnis yang terjadi karena sebuah kesalahan manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan perekonomian masyarakat dan negara. Akibat dari resiko ini adalah memburuknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk akan berpengaruh terhadap volume kegiatan usaha.

6)      Resiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah yaitu resiko usaha yang timbul dan berakibat kepada perubahan dan kebijakan pemerintah. Resiko ini terjadi karena kesalahan perusahaan dalam melakukan operasinya yang mengakibatkan suhu politik (baik lokal, nasional maupun internasional) dapat berakibat kurang baik. Kesalahan perusahaan dalam operasional yang berakibat pada sebuah bencana bagi masyarakat dan menuntut lahirnya sebuah peraturan dan kebijakan pemerintah yang baru.


Upaya penanggulangan/meminimumkan resiko berdasar pada sifat dan obyek yang terkena  resiko.

1. Dengan mengadakan pencegahan dan pengurangan kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian.

2.     Melakukan retensi, yakni mentolerir terjadinya kerugian.

3.     Melakukan pengendalian terhadap resiko.

4.     Mengalihkan resiko kepada pihak lain (untuk harta kekayaan kepada asuransi  KERUGIAN dan untuk kryawannya kepada  asuransi  JAMSOSTEK)

Macam-macam resiko dalam berusaha dan upaya/cara menanggulangi/memperkecil  resiko yang bersangkutan.

1.     Resiko Teknis.

Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manajer/wirausaha dalam mengambil keputusan.

Resiko yang sering terjadi adalah :

a.     Biaya produksi yang tinggi (inefisien),

b.     Pemakaian sumber-sumber daya yang tidak seimbang, misal terlalu banyak tenaga kerja.

c.      Sering terjadi pencurian, akibat pengawasan/penjagaan yang kurang baik.

d.     Sering terjadi kebakaran,  target produksi tak tercapai, penempatan tenaga tidak tepat/tidak sesuai, perencanaan dan desain produk salah dsb.

Upaya mengatasi/menanggulangi resiko teknis:

1.     Menajer/wirausaha harus menambah pengetahuan tentang:

a.  Ketrampilan teknis  /technological skill, terutama yang berkaitan dengan proses produksi.  Diupayakan dengan memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi, misal dengan teknologi  tepat guna /modern.

b.    Ketrampilan mengorganisasi /organization skill , yaitu kemampuan meramu  yang tepat dari faktor-faktor produksi dalam melakukan usahanya

c.     Ketrampilan memimpin/managerial skill, yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi tsb. Untuk ini setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik/conceptional skill.


 Terdapat beberapa jenis risiko, yaitu :
1.   Risiko Produksi
Usaha pertanian merupaka usaha yang sering ditandai dengan varibialitas hasil produksi yang tinggi atau risiko yang tinggi. Tidak seperti usaha lain petani tidak dapat menentukan jumlah pasti output yang dapat dihasilkan dalam satu kali proses produksi pada saat awal perencanaan. Tidak seperti usaha pabrik roti dimana pada tahap awal produksi pengusaha sudah dapat memproduksi output yang dihasilkan dengan patokan kapasitas mesin yang digunakan dan input yang digunakan, karena pada usaha pembuatan roti hamper semua factor dapat dikendalikan oleh pengusaha. Tetapi tidak halnya dengan usaha pertanian. Faktor seperti hama, cuaca, penyakit akan dapat menghalangi maksimalnya produksi pertanian yang mungkin menyebabkan penurunan jumlah produksi bahkan kerugian produksi.
2.   Risiko harga Atau Risiko Pasar
Volatilitas harga input dan Output merupakan sumber penting dari risiko pasar di bidang pertanian. Harga pertanian cenderung berubah dan tidak memiliki kestabian serta tidak adanya kepastian. Varibilitas harga berasal dari pengaruh pasar baik pasar endogen maupun eksogen. Perubahan yang terjadi di pasar akan dipengaruhi oleh kondisi  permintaaan aupun penawaran. Jika jumlah barang yang ditawarkan jumlahnya barang maka secara otomatis harga menjadi anjlok, sedangkan secara global pasar  akan dipengaruhi secara signifikan oleh dinamikan produksi internasional. Perubahan harga yang dihadapi oleh pelaku pertanian akan memepengaruhi minat dan kesediaan mereka untuk memproduksi suatu jenis komoditi.
3.   Risiko Keuangan/Kredit
Cara sebuah bisnis dalm membiayai kegiatan bisnisnya merupakan sebuah hal yang diperhatikan dan sering diprihatinkan dalam banyak perusahaan. Dalam hal ini, kegiatan pertanian mempunyai kekhasan tersendiri. Petani harus melakukan pertanian dengan modal mereka sendiri dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses produksi dan petani harus mengantisipasi semua biaya dan semua kemungkinan risiko yang terjadi sebelum usahanya menghasikan dan bisa dipasarkan. Hal ini menyebabkan potensi permasalahan arus kas yang diperburuk juga dengan kurangnya akses petani ke layanan  kredit, layanan asuransi dan tingginya biaya pinjaman. Selain itu, proses yang berbelit dan dipersulit dalam melakukan peminjaman modal dapat diklasifikasikan sebagai risiko keuangan.
4.   Risiko Kelembagaan
Sumber penting lain ketidakpastian bagi petani adalah resiko institusional yang dihasilkan oleh hal yang tak terduga, seperti perubahan peraturan yang mempengaruhi aktivitas petani. Perubahan peraturan, jasa keuangan, tingkat pembayaran dukungan harga atau pendapatan dan subsidi secara signifikan dapat mengubah profitabilitas kegiatan pertanian. Hal ini terutama berlaku untuk impor / ekspor rezim dan untuk tunjangan khusus, tetapi juga penting dalam kasusperaturan sanitasi dan phyto-sanitasi yang dapat membatasi aktivitas produsen dan membebankan biaya pada produsen
5.   Risiko Teknologi
Seperti kebanyakan pengusaha lain, petani bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari mereka kegiatan. Adopsi teknologi baru dalam modernisasi pertanian seperti dipengenalan tanaman transgenik menyebabkan peningkatan risiko produsen pengadopsi.
6.   Risiko Personal
Hampir semua kegiatan mengandung unsur risiko, salah satunya risiko personal. Risiko personal dalam usaha pertanian akan mempengaruhi kesejahteraan pelaku kegiatan tersebut. Resiko personal yang mungkin muncul seperti risiko asset dari banjir, kekeringan dan kemungkinan kerusakan atau pencurian asset produksi dan asset pertanian yang lainnya.
Sumber Risiko
Harwood, et al (1999), menjelaskan beberapa risiko yang sering terjadi pada  pertanian dan dapat menurunkan tingkat pendapatan petani yaitu:
1.   Risiko hasil produksi
Hasil produksi yang senantiasa berubah-ubah dalam pertanian disebabkan karena kejadian yang tidak terkontrol. Biasanya disebabkan oleh kondisi alam yang ekstrim seperti curah hujan, iklim, cuaca, dan serangan hama dan penyakit. Produksi juga harus memperhatikan teknologi tepat guna untuk memaksimumkan keuntungan dari hasil produksi optimal.
2.   Risiko harga atau pasar
Risiko harga dapat dipengaruhi oleh perubahan harga produksi atau input yang digunakan. Risiko ini muncul ketika proses produksi sudah berjalan. Hal ini lebih disebabkan kepada proses produksi dalam jangka waktu lama pada pertanian, sehingga kebutuhan akan input setiap periode memiliki harga yang berbeda. Kemudian adanya perbedaan permintaan pada lini konsumen domestik maupun internasional.
3.   Risiko institusi
Institusi mempengaruhi hasil pertanian melalui kebijakan dan peraturan. Kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan proses produksi, distribusi, dan harga input-output dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan produksi petani. Fluktuasi harga input maupun output pertanian dapat mempengaruhi biaya  produksi.
4.   Risiko manusia atau orang
Risiko ini disebabkan oleh tingkah laku manusia dalam melakukan proses  produksi. Sumberdaya manusia perlu diperhatikan untuk menghasilkan output optimal. Moral manusia dapat menimbulkan kerugian seperti adanya kelalaian sehingga menimbulkan kebakaran, pencurian, dan rusaknya fasilitas produksi.
5.   Risiko keuangan
Risiko keuangan merupakan dampak yang ditimbulkan oleh cara petani dalam mengelola keuangamya. Modal yang dimiliki dapat digunakan secara optimal untuk menghasilkan output. Peminjaman modal yang banyak dilakukan oleh  petani memberikan manfaat seimbang berupa laba antara pengelola dan pemilik modal.
Munculnya risiko pada perusahaan dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Menurut Sofyan (2004), menyebutkan faktor-faktor penyebab munculnya risiko itu pada umumnya berasal dari dua sumber, yakni sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal terjadi karena masalah internal itu umumnya lebih mudah untuk dikendalikan dan bersifat pasti. Sumber eksternal umumnya jauh di luar kendali pembuat keputusan, antara lain muncul dari pasar, ekonomi, politik suatu negara, perkembangan teknologi, perubahan sosial budaya suatu daerah atau negara, kondisi suplai atau pemasok.
Oleh karena itu diperlukan beberapa pendekatan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan risiko, yaitu:
1.   Melakukan analisis terhadap keputusan yang akan diambil dari berbagai pilihan yang tersedia, kemungkinan kejadiannya, serta manfaatnya bila keputusan itu harus ditentukan.
2.   Memperkirakan peluang yang akan terjadi dengan tingkat manfaat yang akan diperoleh.
3.   Mempertimbangkan perilaku, kemampuan, dan tujuan pengambil keputusan berkaitan dengan tingkat risiko yang harus dihadapi karena keputusan yang telah diambil.

Referesi : jurnal tentang resiko bisnis